Kades Terpilih di Kuripan Meninggal, PMD Pastikan Gelar Pemilihan Ulang

KURIPAN, kupasdata.com – Sunardi, gagal dilantik sebagai kades terpilih Desa Kedawung, Kecamatan Kuripan, Senin (16/12). Sebab, Kamis (12/12) malam, lelaki itu meninggal dunia. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Probolinggo pun memastikan akan menggelar pemilihan kepala desa (pilkades) ulang.

Camat Kuripan Saniwar saat dikonfirmasi mengatakan, Kamis (12/12) pukul 19.15, Sunardi meninggal dunia di rumahnya. Selama ini bapak dua anak itu memang menderita komplikasi. Namun, selama ini kondisinya relatif sehat.

Tiba-tiba Kamis (12/12) pukul 18.00, Sunardi merasa tidak enak badan. Bahkan, dia sampai muntah darah di rumahnya. Dan satu jam kemudian, Sunardi mengembuskan napas terakhirnya.

”Baru tadi pagi (Jumat, Red) sekitar pukul 08.00, selesai proses pemakamannya. Almarhum meninggalkan satu istri dan dua anak laki-laki,” katanya pada Jawa Pos Radar Bromo.

Sementara itu, Sekretaris Dinas PMD Kabupaten Probolinggo Samsul Hadi mengaku sudah mendengar kabar duka tersebut. Padahal, sesuai rencana, Jumat (13/12) seharusnya Sunardi mengikuti rangkaian geladi bersih pelantikan kades periode 2019-2025. Sebab, saat Pilkades serentak pada 11 November 2019, dia ditetapkan sebagai kades terpilih Kedawung. Selanjutnya, pelantikan akan dilangsungkan Senin (16/12).

”Pelantikan cakades terpilih akan dilaksanakan Senin besok di pendapa Kabupaten Probolinggo,” katanya.

Dengan kondisi itu, ditegaskan Samsul, akan digelar Pilkades ulang di Kedawung untuk menggantikan posisi Sunardi. Bukan, cakades dengan perolehan suara terbanyak kedua yang akan mengganti posisinya.

Hal ini, menurutnya, diatur dalam Perbup Nomor 28/2019 tentang Pilkades. Pada pasal 49 ayat (5) disebutkan, dalam hal kades terpilih mengundurkan diri atau berhangan tetap sebelum pelantikan, maka diadakan pemilihan ulang. Nah, kata berhalangan tetap dimaksud adalah meninggal.

”Yang pasti akan dilakukan pemilihan ulang. Hanya saja, apakah masuk pelaksanaan Pilkades 2020 atau tidak, masih akan dibahas lebih lanjut,” terangnya

Dua istri wakil bupati Blitar di Lantik jadi kades

Dua Istrinya Dilantik Jadi Kades, Wabub Blitar Marhenis: Ini Amanah Yang Luar Biasa

Blitar, kupas data.com-Pelantikan 167 Kepala Desa hasil Pemilihan Kepala Desa serentak 2019 lalu di Pendopo Ronggo Hadinegoro yang di lakukan Bupati Blitar Drs.H.Rijanto, MM, Jumat (13/12/2019) menyisahkan sesuatu yang menarik, yaitu dilantiknya juga dua istri Wakil Bupati Blitar Marhenis Urip Widodo.

Adalah Halla Unaryanti Kepala Desa yang terpilih kembali dari Desa Bendosewu dan Fendriana Anitasari dari Desa Wonorejo,Kecamatan Talun.

Menurut Halla Unaryanti,dirinya akan melanjutkan program-program periode yang lalu yang belum terselesaikan.

Dan juga akan memajukan Desa Bendosewu agar dapat berdaya saing dengan potensi produk-produknya seperti genteng dan ikan Koi.

“Perlu diketahui Desa Bendosewu terkenal dengan Sentra Industri Gentingnya dan ini akan di kembangkan agar lebih baik lagi kedepannya.”Kata Halla.

Lain lagi menurut Fendriana Anitasari,Wanita cantik yang menjadi Kepala Desa Wonorejo untuk Kedua kalinya ini akan berusaha keras memajukan Desanya, dirinya juga akan memajukan UMKM milik masyarakat dengan memasarkannya secara online serta akan melatih para usahawan di Desanya dengan pelatihan-pelatihan agar tumbuh usaha baru di Desanya.

“Desa wonorejo selain terkenal dengan produk genting juga hasil pertanian juga industri makanan kecil.”Ujar Fendriana.

Kedua istri Wakil Bupati Blitar ini memang dekat sekali dengan rakyat makanya mereka kembali mendapat amanah dari masyarakat di Desanya masing-masing.

Kedua Kepala Desa cantik ini kerap turun kemasyarakat untuk mendengar keluh kesah warganya.

Lengkap sudah kebahagiaan Wakil Bupati Blitar ini saat Kedua istrinya di Lantik menjadi Kepala Desa di desanya masing masing, karena beberapa bulan yang lalu,anak sulungnya yaitu Nassa Barcelona Marhenis juga sudah mendapat amanah dan dilantik menjadi Anggota DPRD kabupaten Blitar.

Menurut Marhenis Urip Widodo,Wakil Bupati Blitar saat ini dirinya selain bahagia,hal termsebut juga amanah luar biasa dari masyarakat.

“Ini adalah suatu Amanah yang luar biasa dari masyarakat oleh karena itu kita akan menjaga amanah ini dengan bekerja keras dan selalu melayani masyarakat.”ungkap Marhenis.

Kejujuran dan Keikhlasan Sang pengali Kubur Jadi Kades

Penggali Kubur Ini Jadi Kades Usai Ungguli 3 Calon Bertitel Sarjana

Blitar - Nama Mujiadi menjadi perbincangan di komunitas kades Kabupaten Blitar. Lulusan STM bangunan ini mengalahkan tiga kandidat bertitel sarjana dalam Pilkades Serentak

Dalam Pilkades pada 12 Oktober lalu, ia mendapatkan 1.284 suara dari sekitar 6.000 daftar pemilih di desanya. Unggul 82 suara dari raihan incumbent yang maju lagi sebagai calon Kades Pagerwojo, Kecamatan Kesamben.


"Saya ndak ada persiapan apa-apa. Begitu didaftarkan, ya tetap macul sawah atau makam tiap hari. Gak pakai acara ngumpul-ngumpul seperti calon lainnya," ungkapnya pada detikcom, Sabtu (14/12/2019).

Sekalinya mengumpulkan warga, Muji malah mengaku kurang nyaman. Masalahnya, dia tidak pernah memakai bahasa Indonesia saat berbincang dalam keseharian. Selain itu, lelaki 50 tahun ini kerap dihinggapi penyakit demam panggung. Kekurangan itu membuat Muji tidak berharap banyak menang di Pilkades.

Aktivitas menggali kubur sudah dilakukan Muji sejak 2003. Lahannya yang berdekatan dengan areal makam membuatnya tahu setiap ada warga yang meninggal dan membutuhkan lokasi pemakaman.

Kepedulian pada lingkungan dan jiwa sosial inilah yang membawa Muji naik derajat menjadi seorang kepala desa. Dia berhasil mendapatkan sebanyak 1.284 suara dari sekitar 6.000 daftar pemilih di desanya pada Pilkades Serentak 12 Oktober lalu. Jumat (13/12), Muji dilantik menjadi Kades Pagerwojo.

"Kami ingin pemimpin yang jujur. Sejak awal, kami melihat Pak Muji orang yang sangat baik, jujur dan punya jiwa sosial tinggi. Makanya, kami daftarkan jadi calon kades dan Alhamdulillah menang," kata Dwi Hari, warga Dusun Dawung.